Saturday, October 29, 2022

A, B, and Allah : Let me cry to ease the pain (2)

Ya Allah
Ijinkan hamba untuk selalu bisa menangis untuk membersamai kepedihan yang hamba rasakan

Rasa sakitnya sungguh luar biasa, Ya Allah

Hamba mohon, Ya Allah
Jika memang seluruh harapan hamba tidak ada yang terkabul
Setidaknya mampukan hamba untuk menangis..

Friday, October 28, 2022

A, B, and Allah: Let me cry to ease the pain

Ya Allah
Hamba tahu Engkau tidak akan mengabulkan doa saya, khususnya yang berkaitan dengan B.
Hamba tengah berusaha ridho dengan seluruh takdir yang Engkau berikan.
Hamba paham ini adalah serangkaian hukuman yang Engkau berikan sebagai penebus segala dosa yang telah hamba lakukan selama ini.
Hamba sungguh tidak pantas jika masih berani berharap dan memohon sesuatu dari-Mu.
Namun, setidaknya berikan hamba kesempatan untuk menangis untuk sedikit meringankan beban di dada yang sudah beberapa bulan terakhir benar-benar terasa luar biasa berat hamba rasakan.

Hamba mohon, Ya Allah.

Saturday, October 8, 2022

A, B, A', dan A Reality

A : Hey, A'

A' : Hai! It's been a while

A : I think I've finally come to my senses..

A' : Oh, what do you mean?

A : Sepertinya aku harus mengaku kalah dalam perjuangan ini. Seperti sebelum-sebelumnya, I have to once again get on with the reality..

A' : What does this 'reality' mean?

A : Bahwa aku gagal dalam memerjuangkan B. Bahwa dia tidak nyaman bersama saya, tidak lagi ingin bersahabat dengan saya. He's happier with other people. We're just no more than senior-junior at work, therefore all we can actually talk about is anything but work-related.

A' : Oh, A.

A : Sebagaimana aku harus menerima kegagalanku memerjuangkan D4 hingga ke kesempatan yang terakhir. Kegagalanku naik pangkat tahun ini. Ridho dengan kenyataan that God has been really tough with me this year.

A' : Ya Allah..

A : I have to stop expecting anything. Accepting that everything.. EVERYTHING that I've worked on so hard this year turns nothing. 

A' : I seriously don't know what to say

A : You don't have to say anything. It's just me trying to be a grown-up. Wish me luck!! :)

Sunday, September 18, 2022

A, B, dan Allah: Seandainya Bisa Berdialog Dengan Tuhan (2)

A : Ya Allah, hamba percaya bahwa Engkau selalu mendengar doa setiap hambamu, meskipun itu doa dari hamba yang selalu khilaf dan bergelimang dosa seperti hamba-Mu ini..

Allah : Apa yang ingin kau sampaikan, Wahai hambaku?

A : Hamba pasrah, Ya Allah. Hamba serahkan cerita terbaik antara hamba dengan B sepenuhnya kepada-Mu. Hamba masih terus ber-ikhtiar untuk dapat terus memulihkan hubungan hamba dengan B, atau bahkan menjadikannya jauh lebih baik dari sebelumnya, namun segala yang hamba lakukan sepertinya justru membuat B semakin jauh dari hamba. Tolong hamba, Ya Allah..

Allah : Kau yakin kembali bersahabat dengan B adalah yang terbaik untuk kalian berdua?

A : Hamba pasrahkan cerita terbaik kami sepenuhnya kepada-Mu, Ya Allah. Namun, hamba tidak mau kehilangan B, Ya Allah, hamba sama sekali tidak ingin kehilangan sahabat. Hamba yakin bahwa suatu saat nanti hamba bisa move on dari permasalahan ini, tapi jika itu berarti saya harus kehilangan B, saya takut, Ya Allah. Namun, sekali lagi, saya serahkan segalanya kepada-Mu. Engkau tahu yang terbaik untuk kami.

Allah : Teruslah memohon dan berdoa kepadaku, Wahai hambaku.

Tuesday, September 13, 2022

A, B, and A Belief that Allah Always Listens

A : Ya Allah, hamba terus dan terus saja berbuat dosa yang tidak hamba sadari bahkan maupun yang hamba sadari. Hamba sangat pantas menerima semua ini jika memang ini adalah hukuman atas seluruh dosa hamba. Namun, hamba hanyalah manusia biasa yang tidak mungkin luput dari berbuat salah, masih diijinkan kah jika hamba ingin berteriak bahwa hamba tidak kuat dengan hukuman-Mu melalui B? 

Allah : 

A : Apakah pertemanan hamba dengan B adalah sesuatu yang tidak baik di mata-Mu? Apakah ini sesalah itu? 

Allah :

A : Hamba memang selalu saja berbuat salah pada B, tapi hamba selalu menyadari dan segera meminta maaf. Tidak bisa kah Engkau melihat ini sebagai niat baik dan ikhtiar hamba untuk menjaga persahabatan kami? Atau yang hamba lakukan itu juga salah? 

Allah :

A : Hamba masih dalam proses untuk ridho dan menerima jika memang hamba harus kehilangan salah satu sahabat, sebuah proses yang benar-benar menyakitkan dan harus hamba lewati sendirian. Namun, tidak bolehkah jika hamba masih saja mengharapkan yang sebaliknya? 

Allah : 

A : Masih diijinkan kah jika hamba memohon untuk memulihkan pertemanan kami seperti sebelumnya? atau bahkan jauh lebih baik dari sebelumnya? Melihat B lebih bahagia bersama teman-teman hamba yang lain, selalu mengandalkan dan mengutamakan teman-teman hamba yang lain dibandingkan hamba yang bisa hamba jamin paling peduli dengan B benar-benar sangat menyakitkan. 

Allah :

A : Hamba sudah benar-benar tidak sanggup, Ya Allah :'(

Monday, September 12, 2022

A, B, A', and A Hopelessness

A : Saya sama B ini kayaknya udah dead-end, A'. Apapun yang saya lakukan kayaknya justru malah bikin B makin jauh dari saya. 

A' : Kok jelek gitu sih mikirnya? 

A : Semua yang saya takutkan terkait hubungan saya sama B literally semuanya kejadian. Semuanya. Sekarang saya takut dengan prasangka buruk saya sendiri. Saya takut, A'. 

A' : Yaudah, brarti kamu harus terus berprasangka baik biar yang kejadian ya bakal baik juga

A : You know that's just a wishful thinking, A'. Saya kayaknya harus bener-bener nerima kalo saya udah kehilangan B. Hati saya hancur, sakit sekali, tapi takdirnya seperti ini. 

A' : Nggak boleh gitu. Nggak boleh mendahului Allah. Lagian, kamu inget kan kalo takdir itu bisa diubah dengan doa? 

A : Kamu nggak tahu rasanya dari yang dulu selalu dibutuhkan, yang selalu diutamakan, kemudian dibanting trus dikesampingkan, trus kamu harus ngelihat semua hal yang kamu pengen dari B justru dia kasihkan semua ke orang lain yang ngga lain adalah temen deketmu sendiri. Kamu nggak bakal paham gimana hancurnya perasaan saya

A' : ☹️

A : Saya ngga butuh alasan untuk marah sama Allah. Saya udah berusaha untuk ridho dengan ketentuan yang Allah kasih ke saya, tapi setiap habis ketemu sama B, saya selalu kembali mempertanyakan kenapa jalan ceritanya dibuat seperti ini? :( Saya nggak kuat, A'. Saya nggak pernah ada niat untuk ngelukai B, sama sekali nggak ada! Saya tulus benar-benar peduli ama dia. 

A' : Aku nggak bakal bosen-bosen untuk nasihatin kamu supaya kamu harus percaya sama waktu dan teruuuuuus berprasangka baik sama Allah. 1 lagi, jangan pernah ragu dengan kekuatan doa. Doa terus doa terus doa terus. Aku yakin kok, kalau emang niatmu berteman ama B itu baik, pasti Allah akan segera menyelesaikan permasalahan yang kamu punya sama B. Trust me, you're getting there!!