Alasan saya memilih Sidoarjo—keluarga maunya saya OJT di Surabaya—agak aneh sebenarnya: Saya cuma pengen ngerasain bener-bener jadi warga Sidoarjo! Dalam kurun waktu 6 bulan tersebut, saya berusaha untuk 'menikmati' apa saja yang sebenarnya Sidoarjo punya, yang selama ini selalu dipandang sebelah mata oleh sebagian warganya sendiri, warga Waru.
Ternyata nggak seburuk itu kok! Bayangkan, I've been living in this city since I was born. Unlike my 3 sisters who succesfully went to those prestigious high schools in Central Surabaya, I spent 14 years of my educational journey--from kindergarten to high school--in Sidoarjo, tapi saya baru benar-benar bisa melihat kota ini dengan benar diusia 22 tahun! Actually, untuk warga Waru ini adalah hal yang lumrah. Sidoarjo itu bukan kota ndeso, nasib sialnya aja berbatasan langsung dengan kota metropolitan ke-2 di Indonesia yang membuat Sidoarjo jadi kelihatan 'hina'. Mungkin yang akan selalu jadi concern disini adalah entertainment facilities-nya. Sidoarjo punya 3 Mall: Ramayana, Sun City, dan Lippo Plaza. Lippo Plaza ini yang paling mending diantara yang lain, tapi yah gitu, kalian nggak bakal nemuin XX1, Gramedia, J.Co, Starbucks, apalagi Sogo di Sidoarjo--at least Sidoarjo masih punya Matahari! Huhu~~
Nah, 28 Maret 2014 kemarin, turunlah SK yang bakal menentukan perjalanan sisa hidup saya ke depan: SAYA DITEMPATKAN DI MATARAM!! tepatnya di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Mataram Barat. Shocked? Jelas. Sedih? Devastated? Nggak juga, bersyukur banged malah, karena saya tau kalo Mataram itu ibu kota provinsi, at least kondisi daerahnya masih 'kota' dan yang paling penting: MASIH PUNYA BANDARA. Huhu~~
Tempat mengais rezeki untuk beberapa tahun kedepan |
Sekitar pkl 11.00 WITA kami nyampe di Kota Mataram daaaan...*jeng jeng jeng* KOTANYA MIRIP AMA SIDOARJO!! :D Kami langsung menuju ke Hotel Santika buat naruh barang. Sebenarnya kesan pertama yang sempat saya tangkep dari Mataram itu lebih mirip Surabaya malah, tapi setelah saya perhatiin lagi, naaah~ belum lah kalo mirip Surabaya, fix ini tuh Sidoarjo! Sidoarjo versi tanpa macet, tanpa pengendara motor yang berceceran menuh-menuhin jalanan, Sidoarjo versi enak lah! :3 Walaupun saya nggak langsung jatuh cinta ama kota ini—nggak seperti waktu pertama ke Bandung—at least nggak pernah ada rasa benci :)
3 minggu sudah saya di kota ini, pikiran saya melayang kembali ke keputusan saya untuk OJT di Sidoarjo kemarin. Kalau saja saya waktu itu saya nurutin saran Papa-Mama untuk OJT di Surabaya—bertahan dengan kondisi metropolis—bukannya memaksa diri untuk terbiasa dengan Sidoarjo, saya mungkin bakalan shock ama Mataram ini, nggak ada lain ngeluh, ngeluh, dan ngeluh. Tetapi, karena saya udah 'melatih' diri saya selama 6 bulan dengan hiruk-pikuk seadanya yang ada di Sidoarjo, Alhamdulilah sejak hari pertama yang sering keluar dari mulut saya adalah 'Alhamdulilah' :)
Hehe~~
I always believe that everything happens for a very good reason, yang penting adalah kita harus selalu melihat segala sesuatu yang terjadi pada diri kita dari segi positif. Mulai dari keputusan Tuhan 'menggiring' saya untuk melepas ITS dan memilih STAN, ngabulin pilihan pertama saya OJT di KPP Pratama Sidoarjo Utara, sampai menempatkan saya di KPP Pratama Mataram Barat—daerah yang nggak pernah saya pilih, semua ini pasti terjadi karena suatu alasan indah yang memang belum saya ketahui sekarang, tapi nantinya akan membuat saya tersenyum ketika saya 'menoleh ke belakang'. Insha Allah~~ ^^