Sunday, September 18, 2022

A, B, dan Allah: Seandainya Bisa Berdialog Dengan Tuhan (2)

A : Ya Allah, hamba percaya bahwa Engkau selalu mendengar doa setiap hambamu, meskipun itu doa dari hamba yang selalu khilaf dan bergelimang dosa seperti hamba-Mu ini..

Allah : Apa yang ingin kau sampaikan, Wahai hambaku?

A : Hamba pasrah, Ya Allah. Hamba serahkan cerita terbaik antara hamba dengan B sepenuhnya kepada-Mu. Hamba masih terus ber-ikhtiar untuk dapat terus memulihkan hubungan hamba dengan B, atau bahkan menjadikannya jauh lebih baik dari sebelumnya, namun segala yang hamba lakukan sepertinya justru membuat B semakin jauh dari hamba. Tolong hamba, Ya Allah..

Allah : Kau yakin kembali bersahabat dengan B adalah yang terbaik untuk kalian berdua?

A : Hamba pasrahkan cerita terbaik kami sepenuhnya kepada-Mu, Ya Allah. Namun, hamba tidak mau kehilangan B, Ya Allah, hamba sama sekali tidak ingin kehilangan sahabat. Hamba yakin bahwa suatu saat nanti hamba bisa move on dari permasalahan ini, tapi jika itu berarti saya harus kehilangan B, saya takut, Ya Allah. Namun, sekali lagi, saya serahkan segalanya kepada-Mu. Engkau tahu yang terbaik untuk kami.

Allah : Teruslah memohon dan berdoa kepadaku, Wahai hambaku.

Tuesday, September 13, 2022

A, B, and A Belief that Allah Always Listens

A : Ya Allah, hamba terus dan terus saja berbuat dosa yang tidak hamba sadari bahkan maupun yang hamba sadari. Hamba sangat pantas menerima semua ini jika memang ini adalah hukuman atas seluruh dosa hamba. Namun, hamba hanyalah manusia biasa yang tidak mungkin luput dari berbuat salah, masih diijinkan kah jika hamba ingin berteriak bahwa hamba tidak kuat dengan hukuman-Mu melalui B? 

Allah : 

A : Apakah pertemanan hamba dengan B adalah sesuatu yang tidak baik di mata-Mu? Apakah ini sesalah itu? 

Allah :

A : Hamba memang selalu saja berbuat salah pada B, tapi hamba selalu menyadari dan segera meminta maaf. Tidak bisa kah Engkau melihat ini sebagai niat baik dan ikhtiar hamba untuk menjaga persahabatan kami? Atau yang hamba lakukan itu juga salah? 

Allah :

A : Hamba masih dalam proses untuk ridho dan menerima jika memang hamba harus kehilangan salah satu sahabat, sebuah proses yang benar-benar menyakitkan dan harus hamba lewati sendirian. Namun, tidak bolehkah jika hamba masih saja mengharapkan yang sebaliknya? 

Allah : 

A : Masih diijinkan kah jika hamba memohon untuk memulihkan pertemanan kami seperti sebelumnya? atau bahkan jauh lebih baik dari sebelumnya? Melihat B lebih bahagia bersama teman-teman hamba yang lain, selalu mengandalkan dan mengutamakan teman-teman hamba yang lain dibandingkan hamba yang bisa hamba jamin paling peduli dengan B benar-benar sangat menyakitkan. 

Allah :

A : Hamba sudah benar-benar tidak sanggup, Ya Allah :'(

Monday, September 12, 2022

A, B, A', and A Hopelessness

A : Saya sama B ini kayaknya udah dead-end, A'. Apapun yang saya lakukan kayaknya justru malah bikin B makin jauh dari saya. 

A' : Kok jelek gitu sih mikirnya? 

A : Semua yang saya takutkan terkait hubungan saya sama B literally semuanya kejadian. Semuanya. Sekarang saya takut dengan prasangka buruk saya sendiri. Saya takut, A'. 

A' : Yaudah, brarti kamu harus terus berprasangka baik biar yang kejadian ya bakal baik juga

A : You know that's just a wishful thinking, A'. Saya kayaknya harus bener-bener nerima kalo saya udah kehilangan B. Hati saya hancur, sakit sekali, tapi takdirnya seperti ini. 

A' : Nggak boleh gitu. Nggak boleh mendahului Allah. Lagian, kamu inget kan kalo takdir itu bisa diubah dengan doa? 

A : Kamu nggak tahu rasanya dari yang dulu selalu dibutuhkan, yang selalu diutamakan, kemudian dibanting trus dikesampingkan, trus kamu harus ngelihat semua hal yang kamu pengen dari B justru dia kasihkan semua ke orang lain yang ngga lain adalah temen deketmu sendiri. Kamu nggak bakal paham gimana hancurnya perasaan saya

A' : ☹️

A : Saya ngga butuh alasan untuk marah sama Allah. Saya udah berusaha untuk ridho dengan ketentuan yang Allah kasih ke saya, tapi setiap habis ketemu sama B, saya selalu kembali mempertanyakan kenapa jalan ceritanya dibuat seperti ini? :( Saya nggak kuat, A'. Saya nggak pernah ada niat untuk ngelukai B, sama sekali nggak ada! Saya tulus benar-benar peduli ama dia. 

A' : Aku nggak bakal bosen-bosen untuk nasihatin kamu supaya kamu harus percaya sama waktu dan teruuuuuus berprasangka baik sama Allah. 1 lagi, jangan pernah ragu dengan kekuatan doa. Doa terus doa terus doa terus. Aku yakin kok, kalau emang niatmu berteman ama B itu baik, pasti Allah akan segera menyelesaikan permasalahan yang kamu punya sama B. Trust me, you're getting there!! 


Sunday, September 4, 2022

A, B, and God

Ya Allah,
Sampai kapan Engkau akan menghukum hamba melalui B, Ya Allah?
Akan berakhir seperti apa ujungnya?

Hamba benar-benar berharap bahwa selama ini hamba hanya sedang overreacting terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak pernah benar-benar terjadi antara hamba dan B, walaupun hamba tahu sangat kecil kemungkinannya seperti ini.

Ya Allah,
Hamba paham bahwa everything happens for a very good reason, tapi hamba sama sekali belum memahami apa maksud dari semua ini, Ya Allah.

Hamba hanya bisa terus berdoa agar semua kejadian yang luar biasa berat yang harus hamba lalui antara hamba dengan B ini dapat berujung saaaaangat indah.

Saturday, September 3, 2022

A, B, and A' : Being Good to Others and Expectation

A : Disaat kita ngasih barang ke orang, barang ya nggak murah, effort untuk beli barangnya juga nggak gampang, bukannya malah at least diucapin "Makasih ya, Mas" malah dibales, "Anjir, ngasih apaan lagi sih?"
A' : Well, that's harsh..
A : ...dan dia malah baik, antusias, dan clingy-nya ama orang yang nggak care sama sekali ama dia. 
A' : Emangnya kamu tahu kalau mereka nggak peduli ataupun nggak pernah bantuin B sama sekali? Lagian kamu lupa kamu udah pernah bikini kesalahan fatal ke B?
A : Aku ngerasa otak ama hatiku nggak sinkron. B udah nggak peduli sama aku, B benci sama aku, B pengen aku ilang dari kehidupannya, tapi tetep aja pas beli oleh-oleh buat sahabat-sahabatku, anak itu masih aku include-kan.
A' : .......
A : Apakah sesalah itu kalau aku pengen diapresiasi atas perbuatan baik yang udah aku lakukan? Salah banged kah?
A' : Nggak, nggak salah kok. Tapi kamu harus ingat, perbuatan baikmu itu bukan soal kamu dengan siapapun, ini semua soal kamu dengan Allah SWT. Jadi, kalau kamu pengen diapresiasi, taruh ekspektasimu hanya ke Allah, A.
A : Cliché, yet still true. Aku juga percaya itu sih. Tapi kayaknya aku belum ridho deh soal takdirku sama B ini.. hehe
A' : Semua butuh proses. Kalau caramu terus berbuat baik ke B adalah caramu untuk "membeli" kebaikan dari Allah untuk hubunganmu dengan B ya lakukan saja, tapi kamu harus paham betul konsekuensinya, dan yang terpenting, berharap hanya pada Allah SWT. 
A : .......
A' : Terus dan terus berdoa, A. Kalau memang B baik buat kamu, hubungan persahabatan kalian pasti dipulihkan, atau bahkan bakal diberi skenario yang lebih baik. Kamu harus percaya sama waktu dan terus berprasangka baik sama Allah ya.

Friday, September 2, 2022

A, B, and A' : Mentally Exhausted

A : I'm mentally exhausted. Buat ngeluhpun rasanya juga udah nggak sanggup.
A' : Kamu kenapa toh, A?
A : 1 September kemarin jadi salah satu hari terburuk dalam hidupku—dinyatakan gagal untuk kelima kalinya mengejar pendidikan impianku, dan kali ini bener-bener over. Tahun depan aku udah nggak bisa nyoba lagi
A' : Well, that's absolutely heartbreaking.
A : Terus besok ada acara kantor, dan aku nggak siap harus ketemu ama B. Lihat dia nyuekin aku, lihat dia lebih happy dengan teman-teman yang lain, seeing him living his best life sementara hidupku hancur berkeping-keping kayak gini.
A' : Aku nggak tahu harus ngomong apa, A.
A : Aku juga nggak tahu harus gimana. Aku nggak mau ngeluh, aku nggak mau mempertanyakan nasibku, tapi aku capek sama semua kegagalan ini. Aku beneran capek, A'.
A' : .........
A : Ayo hibur aku, A', sadarkan aku, seperti yang biasa kamu lakukan. I'm not happy with my life, A'. I'm a failure. Ayo dong plus ngomong!!!!!! T.T